(BERITA ISLAMI TERKINI) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan kembali bahwa seorang muslim harus memilih pemimpin muslim.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat,Din Syamsuddin, sudah menyatakan umat Islam wajib memilih pemimpin yang sholih. Ini adalah sikap MUI yang jelas dan benar.
Dalam ayat-ayat kitab suci Al-Quran, umat Islam tegas dilarang memilih pemimpin yang mengejek agama dan wajib memilih pemimpin yang menegakkan sholat, membayar zakat, dan tunduk pada aturan Allah SWT. Penegasan ini merupakan firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Maidah ayat 55 dan 57.
Informasi ini ditegaskan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) MUI Pusat, Tengku Zulkarnain, saat dihubungi Republika, Jumat malam (21/3). "MUI pun menghimbau agar seluruh Rakyat Indonesia, khususnya kaum muslimin, untuk berpartisipasi dalam Pemilu tahun 2014 ini".
MUI, lanjut Tengku Zulkarnain, pernah mengeluarkan fatwa haram tentang hukumnya tidak menggunakan hak pilih alias Golongan Putih (Golput), karena akan merugikan umat.
Indonesia adalah Negara Pancasila dan memiliki Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Di Indonesia, papar Tengku Zulkarnain, negara menjamin tiap-tiap warga negara untuk menjalankan agamanya sesuai dengan ajarannya.
Jadi, tutur Tengku Zulkarnain, kalau ada pernyataan oknum MUI yang bertentangan dengan ucapan Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat yang resmi, pernyataan itu jelas tidak boleh dianggap sebagai sikap MUI, melainkan hanya ucapan pribadi orang itu di luar sikap MUI.
"Larangan memilih pemimpin non-muslim jelas bukan larangan MUI, tapi larangan Allah dan Rasul-Nya yang wajib dipatuhi oleh semua golongan umat Islam, termasuk MUI sendiri," tegas Tengku Zulkarnain
Adanya kekhawatiran pengkotak-kotakan, ujar Tengku Zulkarnain, merupakan alasan yang tidak tepat. Bukankah kita memegang slogan Bhinneka Tunggal Ika?
Lagipula, bagaimanapun, memilih dalam negara demokrasi pasti terkotak-kotak. Misalnya ada partai Islam, ada partai nasionalis murni, ada partai nasionalis religious dan lain-lain. Semuanya itu dalam bingkai demokrasi.
Jadi, tutur Tengku Zulkarnain, realitas itu bukan berarti masyarakat terkotak-kotak. "Orang Islam memilih calon anggota legislatif (caleg) Muslim, orang Kristen memilih caleg Kristen, dan lainnya." [republika]
Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat,Din Syamsuddin, sudah menyatakan umat Islam wajib memilih pemimpin yang sholih. Ini adalah sikap MUI yang jelas dan benar.
Dalam ayat-ayat kitab suci Al-Quran, umat Islam tegas dilarang memilih pemimpin yang mengejek agama dan wajib memilih pemimpin yang menegakkan sholat, membayar zakat, dan tunduk pada aturan Allah SWT. Penegasan ini merupakan firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Maidah ayat 55 dan 57.
Informasi ini ditegaskan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) MUI Pusat, Tengku Zulkarnain, saat dihubungi Republika, Jumat malam (21/3). "MUI pun menghimbau agar seluruh Rakyat Indonesia, khususnya kaum muslimin, untuk berpartisipasi dalam Pemilu tahun 2014 ini".
MUI, lanjut Tengku Zulkarnain, pernah mengeluarkan fatwa haram tentang hukumnya tidak menggunakan hak pilih alias Golongan Putih (Golput), karena akan merugikan umat.
Indonesia adalah Negara Pancasila dan memiliki Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Di Indonesia, papar Tengku Zulkarnain, negara menjamin tiap-tiap warga negara untuk menjalankan agamanya sesuai dengan ajarannya.
Jadi, tutur Tengku Zulkarnain, kalau ada pernyataan oknum MUI yang bertentangan dengan ucapan Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat yang resmi, pernyataan itu jelas tidak boleh dianggap sebagai sikap MUI, melainkan hanya ucapan pribadi orang itu di luar sikap MUI.
"Larangan memilih pemimpin non-muslim jelas bukan larangan MUI, tapi larangan Allah dan Rasul-Nya yang wajib dipatuhi oleh semua golongan umat Islam, termasuk MUI sendiri," tegas Tengku Zulkarnain
Adanya kekhawatiran pengkotak-kotakan, ujar Tengku Zulkarnain, merupakan alasan yang tidak tepat. Bukankah kita memegang slogan Bhinneka Tunggal Ika?
Lagipula, bagaimanapun, memilih dalam negara demokrasi pasti terkotak-kotak. Misalnya ada partai Islam, ada partai nasionalis murni, ada partai nasionalis religious dan lain-lain. Semuanya itu dalam bingkai demokrasi.
Jadi, tutur Tengku Zulkarnain, realitas itu bukan berarti masyarakat terkotak-kotak. "Orang Islam memilih calon anggota legislatif (caleg) Muslim, orang Kristen memilih caleg Kristen, dan lainnya." [republika]
(BERITA ISLAMI TERKINI)
SEMUA MENGAKU ULAMA.. SEMUA MENGAKU USTADZ...
ReplyDeleteBAGAIMANA CIRI2 USTADZ... ULAMA... YANG BENAR?
BAGAIMANA JIKA SEBUAH MAJELIS ULAMA MENENTUKAN SEBUAH BAYARAN UNTUK LEBEL HALAL???
BAGAIMANA USTADZ YANG MENENTUKAN BAYARAN UNTUK SEMUA TAUSIYAH???
APA AKU HARUS MENGIKUTI MEREKA?
APA AKU HARUS PERCAYA PADA MEREKA?
ALLAH MEMBERIKU AKAL DAN QOLBU... BAHKAN ALLAH MENGINGATKAN KU DI DALAM FIRMAN-NYA :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. surah Ali imran ayat 190-191
LALU BAGAIMANA DENGAN AYAT YANG INI
“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS. At Taubah: 6)
LALU BAGIAMAN DENGAN PERKATAAN ROSULLLAH SAW INI
“Barangsiapa menyakiti orang kafir dzimmi (Non Muslim yang telah membayar pajak), maka Aku menjadi lawannya pada hari kiamat.” (Diriwayatkan Muslim shahih)
APA AKU MENGIKUTI ULAMA SAAT INI?? JIKA DI PAKSA... MAKA AKU AKAN LEBIH BAIK MENGIKUTI YANG DIPERINTAHKAN ALLAH DALAM SURAH AT TAUBAH... DAN MENGIKUTI PERINTAH ROSULLLAH SAW...
ISLAM BUKAN AGAMA YANG TIDAK ADIL.... ISLAM BUKAN AGAMA YANG SEMENA-MENA.... ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL'ALAMIN.... YANG MEMILIKI RABB YANG MAHA ADIL.. MAHA PENGASIH... MAHA PENYAYANG... TANPA MELIHAT SIAPA DAN APA? JIKA ALLAH MAHA TIDAK ADIL MAKA ALLAH SUDAH MENGHABISI SEMUA NON MUSLIM DIDUNIA INI DENGAN MUDAH... MENGAPA ADA MUSLIM DAN NON MUSLIM.. AGAR KITA BISA BELAJAR MELIHAT MANA YANG BAIK DAN MANA YANG TIDAK... INILAH HUKUM SUNNATULLAH....
DAN HANYA ORANG-ORANG YANG MEMILIKI AKAL YANG AKAN MEMAHAMI SEMUA INI....