(BERITA ISLAMI TERKINI) - Pengurus Masjid Luar Batang di Jakarta
Utara menolak dua ekor sapi sumbangan Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) pada momen Idul Adha 143 Hijriyah.
Penolakan tersebut dimaklumi oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Tengku Zulkarnain.
Pasalnya, menurut Tengku, berkurban merupakan ibadah yang diperintahkan
oleh Allah SWT kepada umat muslim. Ahok yang tidak muslim tidak memenuhi
syarat berkurban.
"(Berkurban) ini kan untuk ibadah (umat Islam). Nah itu kan syarat dan rukun kurban. Maka Ahok nggak mencukupi syarat untuk kurban," sebut dia
ketika dihubungi wartawan, Senin (12/9).
Lebih lanjut Tengku mengatakan bahwa mantan Bupati Belitung Timur itu
harusnya sudah paham bahwa berkurban hanya untuk umat muslim.
Apalagi dalam agama yang dipeluk Ahok sendiri sama sekali tidak ada
perintah bagi umatnya untuk menjalankan kurban. Karenanya, dia
menyerukan kepada Ahok bahwa lakum dinukum waliyadin (bagimu agamamu dan
bagiku agamaku).
"Ahok kan harusnya udah ngerti, nggak usah korban lah. Makanya apakah di
agama Ahok juga memerintahkan kurban. Ya kalau memang nggak ada di
dalam agama Ahok, ya nggak usah gatel-gatel buat ngasih sapi. Ya memang
harus ditolak. Di dalam injil kan juga gak ada, ayat mana? Jadi sekarang
lakum dinukum waliyadin," jelasnya.
Tengku menambahkan, ditolaknya sapi sumbangan dari Ahok tersebut mungkin
saja karena warga Luar Batang menilai Ahok berlaku seperti penjajah
kepada mereka.
"Ditolaknya sapi Ahok ini karena warga Luar Batang nilai Ahok seperti
orang Belanda yang menjajah. Tanah dirampok, terus disuruh kerja, dan
akhirnya dikasih kaos, pakaian. Ini kan sakit hati, ini sama seperti
kompeni. Mungkin rakyat Luar Batang begitu," tukasnya. [rmol]
(BERITA ISLAMI TERKINI)
No comments:
Post a Comment