Menyusul pencabutan izin siaran Peace TV, milik dai terkenal asal India, dr. Zakir Naik, netizen mengumpulkan dukungan dengan membuat petisi online. Petisi mengajak netizen untuk mendukung Zakir Naik.
Ajakan tersebut dibuat oleh Mission Possible for Justice & Rights. Pantauan kiblat.net hingga pukul 07.50 WIB, petisi sudah ditandatangani oleh lebih dari 60 ribu orang. Menurut pembuatnya, petisi membutuhkan dukungan 75 ribu, atau kurang sekitar 14 ribuan.
Petisi menyatakan bahwa dr. Zakir Naik masih membutuhkan dukungan, dan mengajak para netizen berpartisipasi di badai Twitter yang berlangsung sejak kemarin, 10 Juli 2016, menggunakan hashtag #SupportZakirNaik.
“Dr. Zakir Naik still needs our support. Please participate today (10th July) in the ongoing Twitter storm. Use the hashtag #SupportZakirNaik,” kata pernyataan dalam petisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Bangladesh telah melarang siaran Peace TV, saluran dijalankan oleh ulama India Dr. Zakir Naik, di negara itu pada tuduhan bahwa ceramahnya mengandung hasutan terorisme. Bangladesh mengambil keputusan ini menyusul serangan mematikan di cafe Dhaka.
Pencabutan izin siaran tersebut diputuskan oleh Komite Hukum dan Ketertiban Bangladesh, pada pertemuan khusus pada hari Minggu kemarin. Pertemuan dipimpin oleh Menteri Industri Amir Hossain Amu. Pencabutan dikaitkan dengan tuduhan bahwa salah satu ceramahnya menginspirasi tindakan terorisme.
Komite ini juga memutuskan untuk memantau setiap khotbah Jumat yang disampaikan Zakir untuk memastikan dirinya tidak menyebarkan ajaran provokatif.Dr. Naik adalah presiden pendiri organisasi amal yang berbasis di Mumbai, Research Foundation Islam (IRF), sekaligus pemilik Peace TV.
Setelah serangan mematikan di cafe Dhaka, Dr. Naik merespon dalam video ke NDTV, bahwa sangat wajar bila salah satu pria bersenjata mengenalnya sejak ia mengilhami jutaan orang di seluruh dunia. Dr Naik juga menyatakan bahwa tidak ada pejabat pemerintah Bangladesh telah mengatakan bahwa dirinya mengilhami tindakan terorisme.
Sumber: www.change.org | Kiblat.net
(INFORMASI ISLAMI TERKINI)
No comments:
Post a Comment