(BERITA ISLAMI TERKINI) - Calon
Perdana Menteri (PM) Belanda, Geert Wilders, bersumpah menutup semua masjid dan melarang kitab suci Alquran di negaranya jika terpilih
sebagai pemimpin Belanda. Sumpah itu dia sampaikan dalam manifesto
seruan “de-Islamisasi” Belanda.
“The Netherlands is ours again (Belanda milik kita lagi),” demikian
judul manifesto yang diluncurkan politisi Dutch Freedom Party (PVV)
tersebut. Wilders selama ini dikenal sebagai politisi sayap kanan yang
anti-Islam.
Manifesto satu halam dengan 11 poin itu dia terbitkan hari Kamis.
Manifesto itu sudah lama dia siapkan untuk dipublikasikan menjelang
Pemilu Belanda bulan Maret tahun depan.
Beberapa poin dokumen manifesto Wilders antara lain seruan penutupan
semua masjid dan sekolah Islam, larangan kitab suci Alquran, dan
larangan masuk bagi imigran asal negara-negara Islam.
Melarang jilbab di depan umum juga diusulkan dalam manifesto tersebut.
”Serta larangan semua ekspresi Islam yang melanggar ketertiban umum,”
bunyi salah satu poin manifesto, seperti dikutip Russia Today, Sabtu
(27/8/2016).
Wilders berpendapat, semua langkah-langkah dalam usulannya itu untuk
menyelamatkan uang negara sebesar 7,2 miliar Euro (USD 8 miliar).
“PVV memerangi Islam, ingin menutup perbatasan Uni Eropa dan
(menyelamatkan) miliaran (dana) sehingga kita bisa memberikan lagi
kepada orang-orang,” kata Wilders dalam sebuah pernyataan.
”Pesan saya kepada Belanda: Belanda harus kembali menjadi milik kita,” katanya lagi.
Rencana Wilders dikritik sejumlah pihak, salah satunya dari Pemimpin
Christian Democratic Appeal, Sybrand van Haersma Buma. ”Benar-benar aneh
dan luar biasa,” kata Buma.
”Program ini lebih lanjut akan mempolarisasi masyarakat Belanda,” lanjut dia.
Wilders sudah dua kali dibawa ke pengadilan atas tuduhan menghasut
kebencian, yakni pada 2011 dan Maret 2016. Lantaran pandangan politiknya
yang anti-Islam, Wilders kerap disamakan dengan calon presiden Amerika
Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. [sindo]
(BERITA ISLAMI TERKINI)
No comments:
Post a Comment