(BERITA ISLAMI TERKINI) - Penolakan
warga terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi Gubernur
DKI pada periode 2017-2022, terus disampaikan. Badan Musyawarah (Bamus)
Betawi menegaskan, 100 persen warga asli Jakarta tidak memilih akan memilih Ahok pada Pilkada DKI 2017.
Penolakan terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu juga disampaikan sejumlah tokoh dan ulama Jakarta baru-baru ini.
Penolakan terhadap Ahok itu disampaikan saat Badan Musyawarah (Bamus)
Betawi bertemu dengan petinggi partai koalisi kekeluargaan kecuali PDI
Perjuangan.
Ketua Penasehat Bamus Betawi, Nachrawi Ramli mengatakan, setelah
melakukan konsolidasi dikalangan sesepuh dan keluarga besar Betawi,
pihaknya mendapatkan laporan bila seluruh warga betawi menginginkan
pemimpin yang berasal dari daerahnya sendiri. Bukan pemimpin dari luar
Betawi termasuk petahana.
Untuk itu, kata dia, dalam pertemuan dengan para petinggi partai koalisi
kekeluargaan Kamis (25/8) malam, dirinya meminta agar ada putra-putri
asli daerah yang dimajukan dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.
"Masyarakat inti Ibu Kota Jakarta itu 100 persen kompak akan mendukung
putra daerahnya sendiri. Betawi rindu menjadi tuan rumah di kotanya
sendiri, dan itu berarti menolak cagub lain termasuk petahana," kata
Nachrawi usai menggelar pertemuan di salah satu rumah makan yang
terletak di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta itu menuturkan, Pilkada 2017
berbeda dengan Pilkada 2012 dimana saat ini warga Ibu Kota memiliki
kesadaran yang tinggi untuk adanya perubahan di Jakarta. Diapun berharap
Partai Demokrat mengambil keputusan yang sama dengan partai yang
tergabung dalam koalisi kekeluargaan.
"Mudah-mudahan pekan depan sudah ada keputusan. Ingat, lawan kita kali
ini beda dengan kemaren (Pilgub DKI 2012). 100 persen kita kompak," ujar
Nara yang enggan merinci apa perbedaan yang dimaksud.
Tokoh dan Ulama
Sebelumnya, sejumlah tokoh dan ulama Jakarta dengan tegas menolak Ahok
untuk menjadi Gubernur DKI pada periode masa jabatan 2017-2022.
Penolakan itu disepakati tokoh dan ulama Jakarta dalam diskusi yang
digelar di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Kamis 11 Agustus 2016.
Ketua Dewan Pemilih, KH Mahfudz Asirun, mengatakan umat Muslim Jakarta
hanya ingin Ibu Kota dipimpin Gubernur yang berasal dari kalangan Muslim
saja. Alasannya, hanya pemimpin Muslim yang dapat mempersatukan umat
Islam di Jakarta.
Disisi lain, Ketua Umum Bamus Betawi, Zainuddin (Oding) yang ikut hadir
dalam pertemuan Bamus dengan koalisi kekeluargaan, menyebut ada dua
tokoh kharismatik asli Betawi yang pantas memimpin Ibu Kota, pertama
Sekretaris Daerah DKI, Saefullah dan kedua, Deputi Gubernur Bidang
Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Sylviana Murni.
BACA JUGA : PDI-P Masuk Koalisi Pendukung Ahok, Umat Islam Jadi Tahu Siapa Lawan dan Kawan yang Sesungguhnya
Menurutnya, kedua tokoh yang kenyang pengalaman di birokrasi Pemprov DKI
itu layak disandingkan dengan Cagub asal Gerindra yang disepakati oleh
koalisi kekeluargaan, yakni Sandiaga Salahuddin Uno.
"Penduduk asli Betawi harus dihormati. Betawi juga banyak stok orang pinter, saatnya tokoh Betawi memimpin Ibu Kota," ujarnya.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta itu menilai wajar bila tokoh
Betawi meminta diperhatikan. Sebab, selain merupakan penduduk asli
Jakarta, populasi suku Betawi saat ini mencapai 27,6 persen, atau
sekitar 3 juta jiwa.
"Dengan 27,6 persen suara yang dimiliki, saya atas nama warga Betawi
berharap kepemimpinan Ibu Kota kedepan adalah tuan rumah Jakarta, ini
aspirasi datang dari akar rumput. Bukan keinginan saya pribadi lho,"
tegasnya.
Tampung Aspirasi
Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, siap
menampung aspirasi Bamus untuk mendampingkan Sandiaga dengan sosok
betawi seperti Saefullah dan Sylviana Murni. Menurutnya, kedua sosok
betawi yang disampaikan Bamus merupakan sosok yang masuk dalam
penjaringan Partai Gerindra.
"Ya ini kan sudah kami sepakati bila dua nama ini yang akan kami jadikan
wagub. Kami akan laporkan ke DPP bila hasil musyawarah koalisi
kekeluargaan menginginkan ini," ungkapnya.
Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyaz yang turut hadir dalam
pertemuan tersebut pun sangat mendukung aspirasi Bamus. Terlebih, sosok
Saefullah merupakan sosok yang mewakili visi misi PKB lantaran dirinya
merupakan ketua PWNU DKI Jakarta.
"Dari awal PKB melihat Saefullah. Tapi karena harus koalisi ya kami
tidak bis putuskan sendiri. Kami harap partai kekeluargaan semakin
solid," ujarnya. [mediankri]
(BERITA ISLAMI TERKINI)
Tolak dgn cara tdk memilih SILAHKAN!!!!!...tp jgn halangi hak org lain atau mendzlolimi hak org lain yg tdk kau suka!!!!!!!
ReplyDelete