(BERITA ISLAMI TERKINI) - Larangan pemakaian burkini di beberapa kota Perancis malah justru
melambungkan nama pakaian renang tertutup itu. Burkini kini laris manis dipesan, kebanyakan bahkan oleh wanita non-Muslim.
Dikutip dari Telegraph, Selasa (23/8), perancang burkini Aheda Zanetti mengaku terkejut dengan membanjirnya pemesanan produk tersebut setelah 23 kota di Perancis mengeluarkan larangannya.
Terlebih lagi, para pemesan burkini kebanyakan adalah wanita non-Muslim yang ingin menutupi seluruh tubuhnya saat berada di pantai.
"Sangat sibuk. Pada hari Minggu, kami menerima 60 pesanan daring, semuanya dari wanita non-Muslim," ujar wanita Australia keturunan Libanon ini.
Dikutip dari Telegraph, Selasa (23/8), perancang burkini Aheda Zanetti mengaku terkejut dengan membanjirnya pemesanan produk tersebut setelah 23 kota di Perancis mengeluarkan larangannya.
Terlebih lagi, para pemesan burkini kebanyakan adalah wanita non-Muslim yang ingin menutupi seluruh tubuhnya saat berada di pantai.
"Sangat sibuk. Pada hari Minggu, kami menerima 60 pesanan daring, semuanya dari wanita non-Muslim," ujar wanita Australia keturunan Libanon ini.
Biasanya wanita 48 ini menerima rata-rata hanya 10-12 pesanan daring pada hari Minggu.
Dia mengatakan, produknya yang awalnya diperuntukkan bagi wanita Muslim yang berhijab, kini juga digandrungi oleh berbagai kalangan.
Sejak tahun 2008, dia mengatakan, burkini telah terjual 700 ribu potong kepada "pelanggan Yahudi, Hindu, Kristen, Mormon, dan wanita dengan berbagai permasalahan tubuh."
Burkini sebenarnya telah dijual Zanetti sejak tahun 2004, namun kisruh pakaian renang ini kembali muncul setelah kota-kota di Perancis bagian tenggara melarang wanita Muslim memakainya di pantai dengan alasan tidak sesuai dengan budaya lokal.
Dia mengatakan, produknya yang awalnya diperuntukkan bagi wanita Muslim yang berhijab, kini juga digandrungi oleh berbagai kalangan.
Sejak tahun 2008, dia mengatakan, burkini telah terjual 700 ribu potong kepada "pelanggan Yahudi, Hindu, Kristen, Mormon, dan wanita dengan berbagai permasalahan tubuh."
Burkini sebenarnya telah dijual Zanetti sejak tahun 2004, namun kisruh pakaian renang ini kembali muncul setelah kota-kota di Perancis bagian tenggara melarang wanita Muslim memakainya di pantai dengan alasan tidak sesuai dengan budaya lokal.
Ada denda dan bahkan dipaksa melepas burkini jika kedapatan memakainya.
Sejak larangan itu muncul, Zanetti mengaku menerima banyak sekali email dukungan untuk produknya. "Banyak sekali surat...di antaranya dari para penderita kanker kulit yang mengatakan telah lama mencari produk seperti ini," ujar Zanetti.
"Dukungan terhadap saya juga menguatkan perempuan, saya seakan menjadi penasihat mereka. Perempuan bersatu dalam hal ini, tidak peduli ras atau agama," lanjut dia. [Atjeh Cyber]
Sejak larangan itu muncul, Zanetti mengaku menerima banyak sekali email dukungan untuk produknya. "Banyak sekali surat...di antaranya dari para penderita kanker kulit yang mengatakan telah lama mencari produk seperti ini," ujar Zanetti.
"Dukungan terhadap saya juga menguatkan perempuan, saya seakan menjadi penasihat mereka. Perempuan bersatu dalam hal ini, tidak peduli ras atau agama," lanjut dia. [Atjeh Cyber]
(BERITA ISLAMI TERKINI)
No comments:
Post a Comment