Friday, August 19, 2016

Ustaz Arifin Ilham: Doa di Rapat Paripurna Suara Hati Kita Semua yang Cinta Negeri Ini

Propellerads

(BERITA ISLAMI TERKINI) - Pimpinan Majelis Az Zikra KH Muhammad Arifin Ilham ikut mendukung terhadap doa yang dipanjatkan oleh anggota Komisi III DPR H.R Muhammad Syafi’i saat rapat paripurna bersama DPR/MPR/DPD pada Selasa (16/8/2016) lalu.

Menurut Ustaz Arifin Ilham, doa tersebut merupakan suara hati kita semua yang mencintai umat dan negeri ini. Berikut penuturan Ustaz Arifin tentang doa tersebut yang ia sampaikan dalam akun facebooknya, Rabu (17/8):
Assalaamu alaikum wa rahmatullah wa barkaatuhu.
SubhanAllah walhamdulillah MERDEKA dengan DOA
Doa adalah perintah Allah
Doa adalah inti ibadah
Doa adalah harapan
Doa adalah senjata mujahidNya
Doa adalah rintihan hambaNya yg dhoif
Doa adalah bisikan hati para pecintaNya
Doa adalah tangisan mereka yg dizholimi
Doa adalah semangat da’wah
Doa adalah ruang muhasabah diri
Dan banyak lagi keistimewaan doa.

Di hari tasyukkuran kemerdekaan RI negeri tercinta ini, abang mengajak kalian menyimak kembali doa ustadz haji Raden Muhammad Syafii, yang juga dikenal Romo oleh teman teman kita Kristiani karena rendah hati dan cintanya, pembelaannya kepada dhuafa dan mustadhafiin, kaum yang terindas.
InsyaAllah abang yakin bapak Presiden, ayahanda Jokowi dan semua para pemimpin, wakil rakyat dan semua kita merasakan rintihan harapan doa suara hati beliau yang juga suara hati kita semua yang mencintai umat dan negeri ini.
Sahabatku jangan berat walau hanya menjawab “aamiin” walau ada hati kalian yang kesal, benci, marah atau suudzhzhoni, tetaplah berdoa, baik sangka, dan besar harapan. Sungguh masih ada harapan, masih banyak hamba hamba Allah yang sholeh, masih ada kesempatan bertaubat untuk memperbaiki diri ini, dan negeri kita tercinta aamiin, insyaAllah.
Semoga negeri ini benar benar meraih KEMERDEKAAN SEJATI, yang bukan hanya merdeka dari penjajahan tetapi merdeka dari kebodohan, kefaqiran, akhlak tercela, dan dari semua bentuk penindasan…aamiin.
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR MERDEKA!
Inilah diantara doa beliau yg mulia,
“…Hukum di negeri kami seperti mata pisau yang tajam kebawah.. tapi tumpul keatas sehingga mengusik rasa keadilan bagi bangsa ini Ya Robbal Alamin
Wahai Allah.. memang semua penjara over capacity.. tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan.. karena kejahatan seperti diorganisir Wahai Allah
Kami tau pesan dari sahabat Nabi-Mu..
bahwa kejahatan-kejahatan ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat.. tapi karena orang-orang yang baik belum bersatu Wahai Allah..atau belum mendapat kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan itu…
Ya Robbal Alamin…
lihatlah kehidupan ekonomi kami.. Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri
tapi hari ini sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi
…Lihatlah Allah… bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain..
dan kulinya adalah bangsa kami..
Ya Robbal Alamin…
Kehidupan sosial budaya.. seprtinya kami kehilangan jati diri bangsa ini yang ramah .. yang santun.. saling percaya…
…Jauhkan kami Ya Allah dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong.. yang kekuasaannya bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini.. tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat…
Dimana-mana rakyat digusur tanpa tahu kemana mereka harus pergi…
Dimana-mana rakyat kehilangan pekerjaan..
Allah.. di negeri yang kaya ini, rakyat ini tidak ada jaminan kehidupan mereka…
Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat
Allah.. Lindungilah rakyat ini, mereka banyak tak tau apa-apa.. mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah..
Allah.. kalau ada mereka yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka Ya Allah…
TAPI KALAU MEREKA TIDAK BERTAUBAT DENGAN KESALAHAN YANG DIA PERBUAT…. GANTIKAN DIA DENGAN PEMIMPIN YANG LEBIH BAIK DI NEGERI INI YA ROBBAL ALAMIN…!” ;
(BERITA ISLAMI TERKINI)

No comments:

Post a Comment